Monday 2 March 2015

Walaa Tajassasuu!!

ILUSTRASI
Jangan suka mencari-cari kesalahan orang lain. Demikianlah pesan yang termaktub di dalam kitab suci Al Qur'an, tertulis dalam surat Al Hujurat ayat 12. Namun, pesan suci dari Sang Maha Kuasa tersebut tampaknya sudah tidak lagi diindahkan oleh kebanyakan menusia, terutama mereka yang terlibat secara langsung dalam aktivitas politik praksis.

Terbaru, kasus paling menohok ialah pertikaian Komisi Pemberantasan Korupsi versus Polri yang menghebohkan dinamika perpolitikan nasional.

Meski Allah telah memperingatkan melalui Al Qur'an secara tegas, akan tetapi tidak dijadikan dalil sahih untuk mengatakan bahwa mencari-cari kesalahan orang lain merupakan tindakan dosa serta perilaku jahat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوه

Ayat Al Qur'an ini demikian jelasnya melarang manusia untuk berprasangka buruk, mencari-cari kesalahan dan mengunjing orang lain. Ketika perilaku jahat itu bahkan diibaratkan memakan daging saudara sendiri karena saking jahatnya apabila dilakukan. Ketiga perilaku itu merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja. Mungkin itulah salah satu sebab yang membuat tindakan tersebut dilarang Allah.

Aksi saling serang menyerang, saling tuduh, saling menuding, saling menyalahkan pihak lain tampak seperti tindakan yang biasa-biasa saja, utamanya dalam konteks perpolitikan. Mungkin penulis tidak begitu mengerti secara detail tentang dinamika perpolitikan, tetapi setidaknya penulis berani memberikan sebuah penilaian bahwa kisruh KPK versus Polri tempo hari telah dengan sengaja mempertontonkan tindakan saling mencari-cari kesalahan pihak lain untuk mendapatkan keuntungan dan kemenangan demi kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. wallahu a'lam 
Disqus Comments