PSSI |
Bahkan, tak sedikit yang menginginkan Sepp Blatter turun dari jabatan empuk kursi FIFA. Hanya saja, Sepp selalu enggan dituding gagal memimpin FIFA dan menganggap dirinya berhasil dan sukses selama bertahun-tahun. Namun, penangkapan enam pejabat FIFA menjadi tamparan keras di pipi Sepp. Di Indonesia sendiri kejadiannya hampir sama. PSSI yang notabene institusi tertinggi pesepakbolaan Indonesia sedang berada di ambang keruntuhan pasca dibubarkan Menteri Pemuda dan Olah Raga tempo hari, meskipun surat pembubaran itu belakangan diklaim telah dicabut pemerintah. Bagi saya, pembubaran PSSI murni terkait persoalan politis.
Di samping itu, PSSI memang harus dievaluasi dan dibenahi karena selama ini tidak pernah berhasil mengelola pesepakbolaan tanah air. Hampir tidak ada prestasi yang berhasil diraih PSSI melainkan konflik kepentingan belaka.
Sementara di sisi lain, Kemenpora tampak terlalu gegabah dan buru-buru dalam mengambil sikap membubarkan PSSI yang berakibat berhentinya kompetisi sepakbola dalam negeri. Kondisi FIFA dan PSSI sungguh pahit. Bagaimana mungkin FIFA mengancam pesepakbolaan Indonesia yang diklaim diintervensi pemerintah sementara FIFA sendiri tengah dihujat? Entahlah..., tanyakan saja pada rumput yang bergoyang!