Negara bukanlah institusi sosial. Benar. Negara tidak bertanggungjawab atas kesejahteraan secara ekonomi rakyatnya. Sepakat? Itu bukan tugas negara, alih-alih pemerintah. Karena tugas pemerintah hanyalah mengurusi stabilitas perekonomian. Soal pendapatan, itu urusan individu dan kelompok.
Jadi, benarlah apa yang selalu diungkapkan kawan saya, teruslah bekerja dan jangan berharap pada negara. Lalu, masih perlukah kita punya negara? Jawabannya, tentu perlu. Sebab, jika tak ada negara niscaya manusia akan saling bunuh membunuh antar satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Negara, dalam konteks ini sebagai alat kontrol. Jadi, jelaslah sudah bagi kita, fungsi negara adalah alat kontrol kehidupan manusia dalam sebuah negara dan komunitas manusia secara luas.
Untuk itulah mengapa negara dan pemerintah harus selalu hadir dan tampil dalam setiap momen kehidupan. Presiden bukanlah seorang inspirator, tetapi sosok yang hanya menjalani sistem.
Kalau sistemnya baik, niscaya baik pula kehidupan, dan sebaliknya. Hanya saja, masalah utamanya ialah siapa yang membuat sistem. Dari analisis dan penemuan saya yang berangkat dari berbagai variabel, yang membuat sistem adalah individu dan kelompok tertentu yang gemar menumpuk harta benda dan kuasa untuk kepentingan diri, keluarga dan kelompoknya saja.
Sedangkan masayarakat lain hanya dijadikan pasar belaka. Individu dan kelompok yang membuat sistem itu sayangnya mereka berkuasa dan punya kuasa; kuat dan legitimatif. Jadi, masih perlukah kita bernegara?