Wakil Ketua Pimpinan KPK, Saut Situmorang
Masih ingat Dipa Nusantara Aidit? Pria yang lebih dikenal dengan sebut D.N Aidit ini adalah seorang pemimpin senior Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1965 silam, tokoh PKI yang lahir dengan nama Ahmad Aidit itu pernah mendesak pembubaran organisasi Perhimpunan Mahasiswa Islam (HMI). "Bubarkan HMI!!," teriak Aidit. Namun, Soekarno yang kala itu duduk di kursi kepresidenan tidak menuruti permintaan dan desakan Aidit.
HMI, kata Bung Karno tidak dibubarkan. Loncat ke 51 tahun kemudian, peristiwa mirip dengan pernyataan Aidit muncul kembali. Kali ini, pelakunya adalah salah satu pimpinan KPK, Saut Situmorang. Dalam acara diskusi di salah satu TV swasta nasional, Saut mengeluarkan kalimat yang mengejutkan. "Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat jahat," ucap Saut sembari menyebut nama HMI.
Pasca pernyataan Saut, HMI berang. Merek secara serempat mengecam sekaligus meminta klarifikasi salah satu pimpinan KPK itu atas tuduhan yang dinilai sinis dan tak beralasan tersebut. Sekilas, ucapan Saut hampir mirip dengan provokasi Aidit 51 silam. Ucapan Aidit dan Saut bernada sinis dan benci terhadap keberadaan dan eksistensi HMI. Sebagai pejabat negara, tentu saja Saut tak pantas bicara demikian itu, lebih-lebih dia bicara di hadapan seluruh rakyat Indonesia yang menyaksikan acara di TV swasta tersebut.
Terlepas dari itu, masyarakat harus mengambil pelajaran banyak-banyak dari ucapan Saut. Kebencian dan kesinisan terhadap HMI merupakan sebuah pertanda dan tesis bahwa mentalitas PKI masih dijadikan sebagai contoh seseorang dalam bersikap dan berucap. Mendiskreditkan dan menuduh adalah sikap PKI. Sebuah partai yang sepanjang sejarah Indonesia dikenal sebagai perongrong dasar negara, yakni Pancasila. Entahlah. BACA: KAHMI UNAS: Ada Grand Design yang Ingin Menghancurkan HMI