Friday 17 June 2016

Saya Pilih Zaskia Gotik

Zaskia Gotik
Saya kaget ketika mendengar Zaskia Goyangan Itik (Gotik) bilang kalau lambang butir Pancasila kelima adalah itik nungging, serta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diumumkan pada 22 Agustus 1945 selepas subuh. Seketika itu hati dan pikiran saya mengumpat Gotik dengan hebatnya.

Tentu saja sikap spontan itu muncul karena jawaban Gotik salah, dan saya sendiri merasa tahu jawaban yang benar. Pikiran saya kemudian mempertanyakan status ketenaran salah satu artis kenamaan ibukota itu.

Bagaimana mungkin sesosok idola masyarakat bisa-bisanya bersikap dan berucap sesuatu hal yang berbau kebodohan dan kedunguan begitu. Tapi akhirnya saya lebih memilih acuh soal Gotik yang kemudian dikasuskan dengan tuduhan telah menghina dan melecehkan negara.

Proses pemberitaannya pun tak saya ikuti dan tak menontonnya di layar televisi pula. Tak terlalu penting bagi saya, karena menganggapnya hanyalah sebuah sensasi. Namun belakangan, Gotik terus menjadi gunjingan dan perbincangan publik dan sejumlah media.

Jelas secara psikis pemilik goyangan itik tertekan dan tersudut atas kesalahan fatalnya tersebut. Akibatnya dia terpaksa mengaku di depan media sekaligus menghiba maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, termasuk kepada presiden. Atas kasus tersebut, kritik seharusnya tak melulu dialamatkan kepada Gotik tetapi pihak RCTI khususnya manajemen acara Dahsyat juga karena kebablasan dalam menyajikan acara hiburan.

Namun, apapun itu Gotik tetaplah bersalah. Cibiran publik dan media sudah cukup sebagai sebuah hukuman tidak perlu membawanya ke meja hijau. Sebabnya, kalau kita mau lebih kritis ada orang yang justru lebih berbahaya ketimbang ucapan spontan Gotik. Ambil contoh sejumlah ormas di Indonesia khususnya yang getol dan terang-terangan tidak setuju dengan Pancasila dan berencana hendak merubahnya. Mereka bahkan seringkali menyebut Pancasila musyrik, kafir dan sebagainya. Bukankah itu berbahaya bagi keutuhan NKRI? Harusnya pemerintah lebih tegas dengan ormas-ormas latah dan berbau makar dan separatis itu.

Mereka jelas-jelas hendak merongrong keutuhan dan kedaulatan NKRI. Jadi, bahaya mana Gotik dan ormas-ormas itu bung? Jelas, dalam konteks ini saya memilih Zaskia Gotik. Maaf, sekadar lempar wacana saja bung. Lain waktu saya tulis lagi.
Disqus Comments