Thursday, 25 October 2012

Piala Dunia dan Tradisi Nonton Bareng

Piala Dunia dan Tradisi Nonton Bareng

Sudah menjadi tradisi tiap kali ada perhelatan akbar pesta pertandingan sepak bola mengundang rasa kebersamaan. Bahkan tak hanya perhelatan perebutan piala dunia dalam kompetisi sepak bola, tapi kompetisi-kompetisi besar seperti MotoGP, Formula 1, mengundang perhatian publik negeri. Namun, tampaknya perhelatan kompetisi sepak bola, piala dunia, piala Eropa, piala Amerika, piala Asia, Seagame, piala liga Champions Eropa, piala liga Asia, piala liga-liga di beberapa negara tersohor dalam dunia pesepakbolaan seperti Primer Ligue, Seria A Italia, La Liga Spanyol, serta liga lainnya memperoleh porsi perhatian lebih karena sepak bola merupakan olahraga paling digandrungi dan populer sejagad raya.

Perhelatan akbar sepakbola piala dunia adalah momentum paling ditunggu-tunggu masyarakat dunia. Kini, momentum itu tengah berlangsung sengit yang diikuti sebanyak 32 negara di dunia, masing-masing membawa ambisi penuh untuk menorehkan sejarah dalam catatan pesepakbolaan dunia. Hampir setiap benua memiliki wakilnya di kompetisi terakbar piala dunia itu, tak terkecuali Asia yang diwakili tiga negara, yakni Korea Selatan, Korea Utara, dan Jepang dan benua Eropa adalah yang paling banyak wakilnya di piala dunia 2010.

Dunia sedang demam piala dunia. Tak terkecuali di Indonesia. Meski Indonesia tidak masuk dalam kompetisi piala dunia, entah kapan, namun masing-masing orang di negeri ini memiliki jagoan sendiri-sendiri. Hal itu menandakan betapa antusias masyarakat Indonesia terhadap perhelatan akbar dunia pesepakbolaan. Antusias masyarakat negeri ini terhadap kompetisi akbar piala dunia terlihat di setiap sudut yang diisi dengan acara nonton bareng. Semuanya menyaksikan serta memberikan dukungan jarak jauh timnya masing-masing yang sedang berlaga di lapangan hijau, bahkan dibarengi decak kagum melihat aksi-aksi memukau para pemain yang diakhiri dengan ekspresi emosional bila tim jagoannya berhasil melekakkan gol ke gawang lawan. Ternyata ekspresi emosional sang pencetak gol di lapangan hijau juga berefek pada penonton yang menjagokan tim tersebut, terlebih jika permainan berakhir dramatis, ketika gol lahir pada menit-menit akhir semisal.

Belajar sportivitas

Menyaksikan pertandingan sepak bola selain menuai decak kagum terhadap indahnya drama permainan dan aksi-aksi spektakuler kesebelasan, tapi para penonton juga diam-diam belajar bagaimana menjaga sportivitas. Ada pesan moral yang tersirat selama 90 menit atau lebih berlangsugnya permainan sepak bola. Pesan moral tersebut berupa pentingnya kebersamaan tanpa memandang warna kulit, suku, etnis ataupun ras di dalam sebuah tim. Kerjasama dalam sebuah tim sepak bola pada saat berlaga merupakan kunci utama keberhasilan tim karena permainan sepak bola adalah olah salah satu olah raga yang melibatkan orang banyak, yakni sebelas orang pemain. Bagi orang Jawa kebersamaan atau gotong royong adalah semangat dan tradisi hidup.

Spirit kebersamaan itu menyatu pula di dalam diri para penonton, terutama mereka yang menyaksikan pertandingan secara tidak langsung di stadion atau hanya menonton melalui layar lebar dan televise. Alhasil, rasa kebersamaan itu membawa para penggemar sepak bola berkumpul dalam satu kebersamaan untuk menyaksikan aksi-aksi spektakuler para kompetitor sepak bola di lapangan hijau melalui layar lebar yang tersedia di setiap sudut. Warung-warung serentak menambahkan fasilitas layanan untuk memanjakan para penggemar sepak bola sekaligus sebagai strategi agar menarik pelanggan. Fasilitas itu berupa layar lebar untuk menyaksikan pertandingan adu skill, tehnik, kecepatan dan akurasi dalam mengolah si kulit bundar alias jabulani.

Momentum perhelatan akbar empat tahunan ini sudah barang tentu sayang untuk dilewatkan begitu saja. Apalagi permainan sepak bola merupakan olah raga paling populer dan digandrungi di jagad raya ini, membuat kita serasa sedang demam sepak bola dan pialan dunia. Buktinya, sepak bola telah berhasil membius perhatian masyarakat dunia sehingga orang yang tadinya tidak terlalu suka spontan berubah menjadi suka karena memang mau ataupun tidak mereka akan terbius melihat uforia keramaian nan seru.

Optimistis

Logika bola adalah menggelinding. Itu artinya bahwa apapun bisa terjadi di lapangan hijau pada saat bertanding, tapi tentu saja dibarengi dengan kekuatan berlari, strategi, skill dan tehnik, termasukfeeling pemain. Logika bola tersebut secara tidak langsung dapat menumbuhkan sikap opstimis dalam mengarungi kehidupan. Dalam kondisi sesulit apapun rasa optimistis tetap menggelora di hati dan pikiran, bedanya, rasa optimistis para pemain sepak bola ditentukan dalam jangka waktu 90 menit lebih, sedangkan dalam hidup tentu tak ada batas waktunya, bahkan sampai mati.

Di sisi lain selain menumbuhkan rasa optimis, pertandingan sepak bola juga mengajarkan kedisiplinan. Untuk itu, menyaksikan pertandingan sepak bola jangan hanya menjadi penonton yang hanya sekedar ikut-ikutan semata, tapi mengambil pelajaran dari seluruh proses permainan itu adalah hal substansi yang mesti kita cerna bersama, lantas tanamkan pesan moral dari lapangan hijau tersebut di dalam diri. Terakhir, jadikan pertandingan sepak bola yang kita saksikan sebagai media luar untuk merefleksikan serta evaluasi diri sejauh mana pesan moral tersbut tertanam di hati dan pikiran para penonton. Dan nonton bareng setidaknya sebagai salah satu upaya alternatif untuk memupuk serta merajut rasa kebersamaan antar sesama yang selama ini kian terkikis oleh arus zaman yang mendewakan materi serta sikap hidup individualistik.
Disqus Comments