Teka Teki Kiamat 2012
Apa yang terjadi jika ada orang mampu memprediksi datangnya hari kiamat? Jawabannya, kekisruhan, kegaduhan, kepanikan, ketakutan, bahkan ada yang sampai bunuh diri. Memang begitulah keadaan manusia di bumi ketika akan tibanya hari akhir zaman, di mana dunia dihancurkan dan kehidupan di bumi dimusnahkan. Manusia adalah salah satu makhluk jelata yang mendiami bumi dan menjadikannya sebagai tempat kehidupan untuk waktu sementara dan setiap makhluk hidup pasti akan musnah di suatu hari nanti ketika keseimbangan hidup sudah tak terjaga dengan baik oleh perilaku serta perbuatan manusia itu sendiri.
Tak sedikit orang menyangkal akan adanya hari akhir. Karena konsep kiamat tak banyak dipahami serta dimengerti kebanyakan orang, namun kita mesti memahami bahwa kehidupan ini sudah “diskenariokan” oleh Pencipta dunia seisinya jauh hari sebelum manusia dilahirkan. Ada awal, ada pula akhirnya. Itu adalah konsekuensi logis dari sebuah penciptaan, meskipun dalam konteks tertentu ada kejadian atau ciptaan tidak berujungl, seperti kasus yang menimpa KPK, Polri dan Kejaksaan. Tentu saja, ciptaan Tuhan dan manusia jelas berbeda.
Kembali kepada pertanyaan di awal. Adalah bangsa Maya yang mencoba meramal tentang akhir kehidupan manusia di bumi melalui para astronominya. Meski prediksi atau ramalan para astronomi Maya kuno tersebut menuai kontroversi, tetapi pencapaian intelektualnya cukup menakjubkan, bahkan dikatakan setara dengan geometri Mesir kuno atau filosofi Yunani. Awal mulanya, bangsa Maya terobsesi pada perjalanan waktu. Tanpa menggunakan peralatan seperti teleskop, para astronomi Maya memperhitungkan lamanya waktu satu bulan, sehingga banyak orang lebih mempercayai kalender Maya yang sudah berusia sekitar dua ribu tahun silam ketimbang kalender Gregorian yang berusia ratusan tahun dan digunakan kita saat ini. Orang menganggap kalender Maya lebih akurat dan tepat, karena selama berabad-abad mereka menciptakan puluhan kalender yang disesuaikan dengan berbagai siklus kehidupan. Dari hasil pengamatan para astronomi bangsa Maya selama berabad-abad, disimpulkan bahwa pada titik balik musim dingin tahun 2012, tepatnya 12/12/12 akan terjadi suatu kejadian paling berbahaya di dunia atau bumi yang mentakdirkan akan membawa bencana untuk menuju pada kehidupan di tempat baru.
Demikianlah yang penulis ketahui secara singkat tentang prediksi atau ramalan bangsa Maya dari berbagai literatur. Meski ramalan bangsa Maya ini mendapat pertentangan keras dari berbagai kalangan, namun sekurang-kurangnya kita mengakui bahwa orang terdahulu memiliki kebijaksanaan jika tak dikatakan jenius. Ramalan bangsa Maya tersebut lantas diterjemahkan sebagai hari kiamat atas dasar kerusakan alam dan tata surya yang sungguh mengerikan untuk dicerita dan dibayangkan. Pertentangan-pertentangan tersebut menyeruak ketika sutradara Roland Emmerich menggambarkan kejadian tersebut dalam sebuah film layar lebar berjudul “Two Thousand and Twelve atau 2012” yang berdurasi 158 menit. Durasi waktu yang terlalu singkat tentunya untuk menggambarkan ramalan bangsa Maya tersebut, namun sudah cukup mewakili secara umum.
Kontroversial
Serentak kita terkejut atas kehadiran film Harmagedon tersebut. Tetapi di sisi lain, justru memburu rasa penasaran kebanyakan orang di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia . Orang rela menunggu antrean panjang bahkan berjam-jam untuk menyaksikan film fantastis sekaligus fenomenal itu. Sehingga tak ayal, para penyedia tanyangannya meraup keuntungan finansial fantastis pula hanya dalam waktu singkat, tak terkecuali sang pembuat serta kraetor film.
Di tengah-tengah uforia dan rasa penasaran membludak, secara sporadis Majelis Ulama Indonesia di berbagai daerah negeri ini pun mengharamkan penayangan serta menontonnya. Alasannya jelas, bahwa keberadaan film fenomenal ini menimbulkan berbagai keresahan dan katakutan-ketakutan masyarakat luas, bahkan ada yang memilih mengakhiri kehidupannya dengan cara bunuh diri daripada ikut mengalami “kiamat” tiga tahun mendatang. Selain itu MUI juga menguatkan alasan tersebut karena kiamat hanya Allah (Tuhan) yang tahu kapan tiba waktunya, bahkan menusia sekelas Nabi Muhammad pun tidak pernah tahu, hanya menjelaskan tanda-tandanya.
Jika dilihat dari perspektif ini, jelas, bahwa film tersebut condong bermuatan negatif (mudhorot) ketimbang positif atau manfaatnya. Tanpa bermaksud mereduksi sebuah karya, bahwa kita mesti memandang kedua sisi itu dalam menilai sebuah hasil karya manusia, karena bagaimana pun, bahwa kiamat lebih pada persoalan keyakinan atau kepercayaan tanpa menafikan secara keseluruhan apapun bentuk ramalan atau prediksi manusia, sebab dari seribu ramalan manusia setidaknya terdapat satu muatan kebenarannya.
Memaknai
Hemat penulis, akan lebih proporsional jika film Kiamat 2012 dijadikan sebuah pelajaran sekaligus peringatan berharga. Sebab, ramalan para astronomi bangsa Maya bukannya ecek-ecekan, tetapi melewati pengamatan serta analisis berabad-abad lamanya, sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang belum tentu tidak ilmiah, bahkan Lawrence E. Joseph (Penulis buku Kiamat 2012, Investigasi Akhir Zaman) setelah mengadakan evaluasi ke Guatemala menyimpulkan, bahwa bangsa Maya memiliki catatan pencapaian yang mustahil diabaikan, katanya. Apapun kejadian atau fenomena, entah dalam bentuk penderitaan gempuran bencana, menurut bangsa Maya di tahun 2012 dunia ditakdirkan menjadi tahun pergolakan dan guncangan yang maha-dahsyat. Bisa jadi hal itu akibat perbuatan manusia atau alam, atau mungkin sebagai kejadian supranatural, semua berpulang kepada kepercayaan serta keyakinan kita yang menjadi benteng terakhir dalam menyikapi ramalan tersebut.
Untuk sekedar dijadikan refleksi, bahwa berbagai fenomena alam di berbagai belahan dunia, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, perperangan, hingga pemanasan global, begitu akrab dengan kehidupan sehari-hari manusia. Huru hara tersebut menunjukkan betapa usia bumi ini sudah semakin tua renta bahkan kropos. Jauh hari, para Malaikat Tuhan sudah memprediksikan akan terjadi pengrusakan serta aksi saling membunuh jika manusia dilepaskan ke muka bumi ternyata sangat tepat.
Pungkas, nampaknya kita perlu meredefinisi arti kiamat. Sebab, bangsa Maya tidak mengatakan secara eksplisit bahwa di tahun 2012 akan terjadi kiamat, tetapi, guncangan dan pergolakan di dunia yang tak tertandingi atau maha dahsyat. Maka, akan sangat tergesa-gesa jika kemudian menjustifikasi itu adalah kiamat, karena sejatinya, keadaan dunia dan bumi seisinya di hari kiamat menurut Qur’an tak bias terbayangkan manusia. Gambaran sederhananya menurut Kita Suci tersebut ialah, air laut dimuntahkan hingga menggulung, orang yang sudah meninggal dibangkitkan, gunung-gunung hancur dan berterbangan bagaikan kapas, planet-planet bertabrakan, hingga tak ada satu pun yang tersisa atau utuh dan setelah itu manusia dikumpulkan di padang Mahsyar untuk dihisab amal baik dan buruknya. Begitulah