Friday 30 May 2014

"Ketika Tuhan Jatuh Cinta"

Judul Film: Ketika Tuhan Jatuh Cinta
Sutradara: Fransiska Fiorella
Penulis Naskah: Wahyu Sujani
Pemain: Reza Rahadian, Renata Kusmanto, Aulia Sarah, Didi Petet, Dewi Irawan, Ibnu Jamil, Enzy Storia, Andrea Dian, Joshua Pendelaki
Genre: Drama
Produksi: Studio Sembilan dan Leica Productions

Barangsiapa yang bersabar maka ia akan beruntung. Kira-kira pepatah Arab ini cocok untuk menggambarkan kisah yang diangkat dalam film berjudul Ketika Tuhan Jatuh Cinta.

Pasalnya, ‪seorang seniman pasir bernama Fikri yang hidupnya penuh dengan perjuangan telah berhasil membentuk kepribadiannya menjadi seorang yang sabar dan tabah dalam menjalani liku-liku kehidupan. Hidup, baginya memang penuh liku-liku, ada suka, ada duka, dan ia amat yakin bahwa setiap diri seseorang pasti pernah merasakannya.

Dalam menjalani kehidupannya yang kadang dramatis, Fikri tampil sebagai pribadi yang taat pada Tuhannya, serta bersabar dengan segala hambatan yang merintangi aktivitasnya sehari-hari. Hidupnya kaya dengan spiritualitas, bahkan telah menjelma menjadi kebahagiaan yang tak pernah tampak terlihat di mata orang lain.

Selain sabar, sosok Fikri yang diperankan oleh Reza Rahadian dalam film ini juga adalah seorang yang tak mudah putus asa, tegar, tabah, punya kepekaan dan rasa kemanusiaan yang tinggi, serta kejernihan spirtual membuat dia tak perlu mengumbar cintanya.

Fikri, dialah sosok lelaki yang pantas untuk dicintai, baik oleh Tuhannya, manusia hingga cinta dari seorang perempuan sekalipun.

Hal ini adalah gambaran kisah yang ingin disampaikan dalam film yang rencananya akan dilayarlebarkan di bioskop pada 5 Juni mendatang ini. Judulnya memang tampak absurd dari kisah yang diangkat, tetapi adegan serta kisahnya justru menjelaskan dengan sendirinya maksud dari judul Ketika Tuhan Jatuh Cinta.

Dengan kata lain, ketika Tuhan mencintai hambaNya karena hamba tersebut dekat dengan Tuhannya, maka segala kebaikan yang tak terduga niscaya Tuhan akan limpahkan kepada hambaNya tersebut dengan modal keshalihan-keshalihan, baik itu keshalihan dia sebagai makhluk Tuhannya, maupun keshalihan dia sebagai makhluk sosial.  Ahmad Hizazul Fikri alias Fikri punya dua keshalihan itu, sehingga membuat dirinya berhak untuk dicintai perempuan manapun, termasuk Shira perempuan cantik yang pernah berjumpa dengan Fikri.

Namun begitu, Fikri belum tahu siapa sosok perempuan yang akan dihadiahkan oleh Tuhan kepadanya. Boleh jadi Leni yang biduk pernikahannya mulai karam, dan tak menutup kemungkinan Lidya yang tampak mulai frustasi menjalani kehidupannya. Mereka adalah perempuan-perempuan yang sama pantasnya mendapatkan cinta Fikri, tetapi apapun itu Tuhan tetap akan memberikan hadiah terbaik untuk seorang pria sholeh bernama lengkap Ahmad Hizazul Fikri.

Tentu, kehadiran perempuan-perempuan itu menjadi salah satu ujian tersendiri bagi Fikri. Namun, sebagai lelaki shalih tentu dia akan lolos dengan nilai memuaskan meski tak mudah. Ya, tak mudah karena bidadari-bidadari itu pernah menyentuh hatinya, dan sudah barang tentu dia harus memilih satu di antara mereka.

Terlepas dari itu, film yang sangat menyentuh ini akan mengingatkan kita bahwa betapa tak bertepinya Cinta Tuhan kepada kita.
Disqus Comments