Yank, Hujan Turun Lagi....
Sesampainya
penulis di kos, tak lama berselang hujan turun deras sekali. Sepertinya hujan
ingin menumpahkan rasa rindunya pada bumi setelah sejak pagi matahari begitu
panasnya. Meski menjelang siang mendung, tetapi mendung hanya isyarat saja toh
hujan tak kunjung turun. Tapi sore menjelang petang ini, hujan tiba-tiba turun
deras sekali.
Hujan
menumpahkan kerinduannya pada bumi. Bumi basah. Sungai-sungai seketika pasang.
Ah, hujan hanya melahirkan kerinduan belaka.
Hujan
menghentikan segala aktivitas penulis. Malas mau berbuat apa, tak terkecuali
sekadar menulis artikel ataupun cerpen. Biasanya, hujan mampu memberikan
inspirasi. Namun, kali ini justru melahirkan khayalan dan lamunan saja. Khayalan
dan lamunan dalam kesepian bercampur kerinduan.
Penulis
rindu kepada Wulan. Sejak pagi, pesan yang penulis sampaikan tak kunjung
mendapatkan balasan. Segenap pertanyaan mulai mengusik lagi. Benarkah Wulan
sesibuk ini? Benarkah kesibukannya itu lantas membuat dirinya tak ada keinginan
barang sedikit tuk membalas pesan penulis?
Pesan
yang hanya terdiri dari empat baris itu ternyata hanya sekadar dibaca. Tak ada
balasan. Padahal, hujan turun semakin derasnya. Kerinduan pun semakin
memberontak. Keputusasaan dan kepasrahan kian mengusik seluruh isi jiwa. Karuan
saja, penulis sedang ingin bermesraan bersama Wulan, ingin menggombalinya lagi,
ingin mendengar suara indahnya, ingin dan ingin semuanya........
Yank,
hujan turun lagi...
Tak
ingin kah kau duduk bersamaku. Tak ingin kah kau duduk di sampingku. Tak ingin
kah kau bercerita bersamaku tentang langit biru, tentang laut biru, tentang
senja yang jingga, tentang mega-mega, tentang harapan dan impian, tentang
kemesraan......
Yank,
hujan turun lagi...
Aku
di sini merindukanmu, memikirkanmu, menanti kasihmu, ingin mendengar suaramu.
Yank,
hujan turun lagi...
Aku
ingin memandang wajahmu, paras ayumu. Memujimu dalam kejelitaan, merayumu dalam
senandung kemesraan. Mendekapmu dalam hangatnya cinta, membelai rambutmu yang
indah dan menawan.
Yank,
hujan turun lagi...
Ingin
sekali aku menemuimu, mengucapkan kata-kata cinta kepadamu, mengungkapkan
kejujuran dan ketulusan rasaku padamu.
Yank,
hujan turun lagi...
Tak
ingin kah kau bermanja mesar bersamaku. Mengungkapkan sejuta rasa, menumpahkan
canda tawa, mengumbar manja dalam mesra, mengulik harapan, asa dan cinta kita.
Yank, hujan turun lagi... Lanjut...