Saturday 24 January 2015

WHEN NOVEMBER RAIN

Yank, Hujan Turun Lagi....

Sesampainya penulis di kos, tak lama berselang hujan turun deras sekali. Sepertinya hujan ingin menumpahkan rasa rindunya pada bumi setelah sejak pagi matahari begitu panasnya. Meski menjelang siang mendung, tetapi mendung hanya isyarat saja toh hujan tak kunjung turun. Tapi sore menjelang petang ini, hujan tiba-tiba turun deras sekali.
Hujan menumpahkan kerinduannya pada bumi. Bumi basah. Sungai-sungai seketika pasang. Ah, hujan hanya melahirkan kerinduan belaka.
Hujan menghentikan segala aktivitas penulis. Malas mau berbuat apa, tak terkecuali sekadar menulis artikel ataupun cerpen. Biasanya, hujan mampu memberikan inspirasi. Namun, kali ini justru melahirkan khayalan dan lamunan saja. Khayalan dan lamunan dalam kesepian bercampur kerinduan.
Penulis rindu kepada Wulan. Sejak pagi, pesan yang penulis sampaikan tak kunjung mendapatkan balasan. Segenap pertanyaan mulai mengusik lagi. Benarkah Wulan sesibuk ini? Benarkah kesibukannya itu lantas membuat dirinya tak ada keinginan barang sedikit tuk membalas pesan penulis?
Pesan yang hanya terdiri dari empat baris itu ternyata hanya sekadar dibaca. Tak ada balasan. Padahal, hujan turun semakin derasnya. Kerinduan pun semakin memberontak. Keputusasaan dan kepasrahan kian mengusik seluruh isi jiwa. Karuan saja, penulis sedang ingin bermesraan bersama Wulan, ingin menggombalinya lagi, ingin mendengar suara indahnya, ingin dan ingin semuanya........
Yank, hujan turun lagi...
Tak ingin kah kau duduk bersamaku. Tak ingin kah kau duduk di sampingku. Tak ingin kah kau bercerita bersamaku tentang langit biru, tentang laut biru, tentang senja yang jingga, tentang mega-mega, tentang harapan dan impian, tentang kemesraan......
Yank, hujan turun lagi...
Aku di sini merindukanmu, memikirkanmu, menanti kasihmu, ingin mendengar suaramu.
Yank, hujan turun lagi...
Aku ingin memandang wajahmu, paras ayumu. Memujimu dalam kejelitaan, merayumu dalam senandung kemesraan. Mendekapmu dalam hangatnya cinta, membelai rambutmu yang indah dan menawan.
Yank, hujan turun lagi...
Ingin sekali aku menemuimu, mengucapkan kata-kata cinta kepadamu, mengungkapkan kejujuran dan ketulusan rasaku padamu.
Yank, hujan turun lagi...
Tak ingin kah kau bermanja mesar bersamaku. Mengungkapkan sejuta rasa, menumpahkan canda tawa, mengumbar manja dalam mesra, mengulik harapan, asa dan cinta kita. Yank, hujan turun lagi... Lanjut...
Disqus Comments