Sebuah Penjelasan
Dua hari berselang,
Wulan mulai menghubungi penulis setelah diam dan bersikap acuh tak acuh. Dia
menyapa penulis lewat akun facebook miliknya. Penulis pun segera bereaksi dan
tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
Dalam pesannya,
Wulan protes karena tak ada sms dan telpon masuk dari penulis.
"Ke mana aja
sih mas, nggak sms, nggak nelpon?," protes Wulan.
"Aku lihat kamu
lagi nggak mau dihubungi, jadi aku diam aja sampai moodmu kembali seperti
semula," ujar penulis tak mau tahu masalah apa yang sedang menimpa Wulan.
"Iya, maaf mas,
aku emang lagi ada masalah kemarin, jadi aku nggak hubungi kamu dulu,"
tuturnya membela.
Penulis tak
mempermasalahkan Wulan yang tak mau bercerita tentang masalah yang dihadapinya
dua hari belakangan ini.
Tak mau
berlarut-larut ngobrol lewat media sosial facebook, penulis beralih ke
blackberry. Penulis dan Wulan pun larut dalam obrolan panjang seperti sedang
menumpahkan segenap kerinduan yang sempat terputus selama dua hari belakangan.
Malam harinya,
penulis lanjutkan dengan menelpon Wulan. Di dalam telpon Wulan menjelaskan
prasangka dan dugaan miring dari penulis kepadanya. Awalnya, penulis
mengganggap Wulan sudah tak mau lagi berkomunikasi dan berhubungan dengan
penulis.
Dugaan penulis,
Wulan sudah memutuskan hubungan kami. Dia beralih kepada pria lain yang mungkin
lebih sempurna ketimbang penulis. Hingga pada akhirnya penulis hanya mampu
pasrah menerima keadaan dan keputusan Wulan. Toh, pikir penulis setiap orang
berhak menentukan pilihannya sendiri serta memilih sosok yang dianggapnya lebih
baik untuk menjadi pendamping hidupnya, termasuk Wulan.
Kala itu, penulis
hanya bisa pasrah. Penulis pesimis. Sekilas muncul rasa frustasi dan putus asa.
Akan tetapi penulis mencoba tetap tenang dan kalem meski dipenuhi kekhawatiran.
Ya, khawatir Wulan bener-benar pergi dari kehidupan penulis.
Dalam telpon,
penulis mengutarakan kekhawatiran serta prasangka penulis terhadap Wulan selama
dua hari berlalu tanpa kabar itu.
Setelah penulis
utarakan semuanya, barulah Wulan angkat bicara. Dia dengan nada tenang
mengklarifikasi sekaligus membatah sangkaan negatif penulis terhadap dirinya. Panjang
lebar penjelasan yang diberikan Wulan. Dia bilang janganlah penulis berpikiran
negatif dan menduga hal-hal yang tidak-tidak terhadap dirinya. Wulan bilang
dirinya sengaja mengabaikan penulis karena ada sesuatu masalah yang penulis tak
perlu mengetahuinya. Dia bilang, kalau penulis tahu tentang masalah itu malah
justru dapat merenggang hubungan di antara kami sehingga dia memutuskan untuk
tak menceritakannya. Selama dua hari, ujar Wulan dia fokus menyelesaikan
masalah yang mengusiknya itu tanpa melibatkan penulis. Dan setelah rampung,
ungkap Wulan barulah dia menghubungi penulis lagi. Wulan ingin ketika dirinya
ngobrol dengan penulis dalam kondisi steril serta tidak ada masalah yang
mengganggu.
Penulis dapat
memahami alasan pertama yang diuraikan Wulan.
"Sebenarnya aku
nggak ada masalah apa-apa dengan kamu mas. Ini semua nggak ada hubungannya
dengan kamu. Ini murni masalahku sendiri. Aku minta maaf karena udah
mengabaikan kamu. Jujur, aku juga kangen sama kamu," paparnya.
Penulis hanya diam
mendengarkan Wulan bicara. Di sela-sela penjelasannya penulis menanyakan status
yang dia tuliskan di facebook.
"Enggak itu
bukan apa-apa. Itu status aku tujukan buat temanku di kos, meski dia anggap aku
musuh tapi aku tetap anggap dia teman baikku," kilah Wulan.
Lagi-lagi penulis
mengiyakan pejelasan dan klarifikasi Wulan meski sebenarnya penulis masih ingin
bertanya beberapa hal menuntut kejujuran, namun penulis mencoba menahan diri.
"Jadi, aku
nggak seperti yang kamu khawatirkan dan prasangka negatifmu itu mas. Sudahlah,
anggap saja angin lalu dan aku anggap semua udah clear, selesai. Aku janji
untuk lebih terbuka ke kamu," tutur Wulan mengakhiri penjelasannya.
Penulis tak
berkomentar apa-apa. Dia saja mencoba untuk bersikap lebih mengerti. Yang
jelas, penjelasan dari Wulan penulis anggap sudah lebih daripada cukup. Penulis
lega. Namun sedikit menyesal. Ya, menyesal karena telah berprasangka buruk
terhadap Wulan sejak dua hari belakangan. Tetapi, kini terbantah sudah
prasangka tersebut, itu semua tidak benar, Wulan tak ada niat pergi
meninggalkan penulis.
Akhirnya, masalah
ini selesai. Alhamdulillah!! Lanjut..