Saturday 24 January 2015

WHEN NOVEMBER RAIN

Sebuah Penjelasan

Dua hari berselang, Wulan mulai menghubungi penulis setelah diam dan bersikap acuh tak acuh. Dia menyapa penulis lewat akun facebook miliknya. Penulis pun segera bereaksi dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut.
Dalam pesannya, Wulan protes karena tak ada sms dan telpon masuk dari penulis.
"Ke mana aja sih mas, nggak sms, nggak nelpon?," protes Wulan.
"Aku lihat kamu lagi nggak mau dihubungi, jadi aku diam aja sampai moodmu kembali seperti semula," ujar penulis tak mau tahu masalah apa yang sedang menimpa Wulan.
"Iya, maaf mas, aku emang lagi ada masalah kemarin, jadi aku nggak hubungi kamu dulu," tuturnya membela.
Penulis tak mempermasalahkan Wulan yang tak mau bercerita tentang masalah yang dihadapinya dua hari belakangan ini.
Tak mau berlarut-larut ngobrol lewat media sosial facebook, penulis beralih ke blackberry. Penulis dan Wulan pun larut dalam obrolan panjang seperti sedang menumpahkan segenap kerinduan yang sempat terputus selama dua hari belakangan.
Malam harinya, penulis lanjutkan dengan menelpon Wulan. Di dalam telpon Wulan menjelaskan prasangka dan dugaan miring dari penulis kepadanya. Awalnya, penulis mengganggap Wulan sudah tak mau lagi berkomunikasi dan berhubungan dengan penulis.
Dugaan penulis, Wulan sudah memutuskan hubungan kami. Dia beralih kepada pria lain yang mungkin lebih sempurna ketimbang penulis. Hingga pada akhirnya penulis hanya mampu pasrah menerima keadaan dan keputusan Wulan. Toh, pikir penulis setiap orang berhak menentukan pilihannya sendiri serta memilih sosok yang dianggapnya lebih baik untuk menjadi pendamping hidupnya, termasuk Wulan.
Kala itu, penulis hanya bisa pasrah. Penulis pesimis. Sekilas muncul rasa frustasi dan putus asa. Akan tetapi penulis mencoba tetap tenang dan kalem meski dipenuhi kekhawatiran. Ya, khawatir Wulan bener-benar pergi dari kehidupan penulis.
Dalam telpon, penulis mengutarakan kekhawatiran serta prasangka penulis terhadap Wulan selama dua hari berlalu tanpa kabar itu.
Setelah penulis utarakan semuanya, barulah Wulan angkat bicara. Dia dengan nada tenang mengklarifikasi sekaligus membatah sangkaan negatif penulis terhadap dirinya. Panjang lebar penjelasan yang diberikan Wulan. Dia bilang janganlah penulis berpikiran negatif dan menduga hal-hal yang tidak-tidak terhadap dirinya. Wulan bilang dirinya sengaja mengabaikan penulis karena ada sesuatu masalah yang penulis tak perlu mengetahuinya. Dia bilang, kalau penulis tahu tentang masalah itu malah justru dapat merenggang hubungan di antara kami sehingga dia memutuskan untuk tak menceritakannya. Selama dua hari, ujar Wulan dia fokus menyelesaikan masalah yang mengusiknya itu tanpa melibatkan penulis. Dan setelah rampung, ungkap Wulan barulah dia menghubungi penulis lagi. Wulan ingin ketika dirinya ngobrol dengan penulis dalam kondisi steril serta tidak ada masalah yang mengganggu.
Penulis dapat memahami alasan pertama yang diuraikan Wulan.
"Sebenarnya aku nggak ada masalah apa-apa dengan kamu mas. Ini semua nggak ada hubungannya dengan kamu. Ini murni masalahku sendiri. Aku minta maaf karena udah mengabaikan kamu. Jujur, aku juga kangen sama kamu," paparnya.
Penulis hanya diam mendengarkan Wulan bicara. Di sela-sela penjelasannya penulis menanyakan status yang dia tuliskan di facebook.
"Enggak itu bukan apa-apa. Itu status aku tujukan buat temanku di kos, meski dia anggap aku musuh tapi aku tetap anggap dia teman baikku," kilah Wulan.
Lagi-lagi penulis mengiyakan pejelasan dan klarifikasi Wulan meski sebenarnya penulis masih ingin bertanya beberapa hal menuntut kejujuran, namun penulis mencoba menahan diri.
"Jadi, aku nggak seperti yang kamu khawatirkan dan prasangka negatifmu itu mas. Sudahlah, anggap saja angin lalu dan aku anggap semua udah clear, selesai. Aku janji untuk lebih terbuka ke kamu," tutur Wulan mengakhiri penjelasannya.
Penulis tak berkomentar apa-apa. Dia saja mencoba untuk bersikap lebih mengerti. Yang jelas, penjelasan dari Wulan penulis anggap sudah lebih daripada cukup. Penulis lega. Namun sedikit menyesal. Ya, menyesal karena telah berprasangka buruk terhadap Wulan sejak dua hari belakangan. Tetapi, kini terbantah sudah prasangka tersebut, itu semua tidak benar, Wulan tak ada niat pergi meninggalkan penulis.

Akhirnya, masalah ini selesai. Alhamdulillah!! Lanjut..
Disqus Comments