Wulan,
Dara Pekerja Keras
Selain
kedewasaannya, Wulan adalah sosok wanita pekerja keras. Golongan darah O yang
mengalir di dalam dirinya seperti telah menjadi semacam faktor pendorong yang
kuat untuk meraih keinginan, harapan, idealisme dan cita-citanya.
Karakter
pekerja keras menunjukan sebuah kecerdasan dan kepintaran. Keinginan meraih
kesuksesan menjadi motivasi yang tidak dapat ditunda-tunda, sehingga semua
instrumen yang ada dijadikan alat untuk menuntaskan segala macam ragam
pekerjaan.
Wulan
termasuk pribadi yang menuntut kesempurnaan dalam sebuah pekerjaan. Dia ingin
hasil kerjanya dapat bernilai baik dan sempurna dan tak banyak salah. Ambil
contoh misalnya dalam mengerjakan karya ilmiah yang merupakan tugas wajib
akademiknya, Wulan menginginkan tak terjadi kesalahan sehingga dia dapat menuai
hasil yang baik.
Andai
kata suatu hari kelak Wulan menjadi seorang pemimpin, di mana saja maka dia
termasuk pribadi yang tak suka melihat hal-hal yang keliru dan bekerja keras
agar sesuatu hal yang menjadi kewajibannya tak kurang sesuatu apapun. Hal
lainnya, dapat diprediksi apabila Wulan diberikan sebuah pekerjaan, maka bisa
dipastikan akan selesai dengan baik sebaik-baiknya. Ini menunjukkan bahwa Wulan
juga merupakan sosok yang bertanggungjawab.
Coba
lihat saja Wulan. Ketimbang memilih untuk berjumpa penulis, dia lebih memilih
menggeluti kesibukannya dalam menuntaskan banyak tugas-tugas akademik lainnya.
Hal itulah yang membuat dirinya cenderung tak punya banyak waktu hanya untuk
sekadar bermain serta meluangkan sedikit waktu untuk sekadar rehat sejenak.
Wulan, terlalu sibuk menenggelamkan diri dalam berbagai kesibukannya karena dia
cenderung menganggap kesibukan itu adalah sebuah pekerjaan dan tanggungjawab
yang wajib diselesaikannya agar tak menjadi beban yang berlarut-larut.
Lebih-lebih Wulan masih menyandang predikat sebagai seorang mahasiswi, tuntutan
waktu dekat dirinya ialah merampungkan studinya sebagai bentuk pertanggungjawaban
terhadap diri dan orangtuanya. Dari sini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
Wulan adalah sosok yang cenderung ambisius serta ingin menyelesaikan suatu
urusan tepat waktu.
Wulan,
selalu memanfaatkan setiap waktunya dengan sebaik-baiknya. Tak seperti sebagian
orang lain pada umumnya yang lebih banyak memilih sikap santai dalam menghadapi
sesuatu perkara.
Keceriwisan
Wulan boleh dikatakan sebagai hiburan bagi dirinya di kala penat. Ini berbeda
lagi dengan orang lain yang lebih banyak memilih refreshing sebagai media untuk
melepas kepenatan. Sementara hiburan lain yang diciptakan Wulan untuk
melepaskan lelah dan penat dengan cara pulang ke rumahnya di Wonosari untuk
berkumpul bersama keluarganya.
Bagi
Wulan, seperti penuturannya suatu ketika, rumah atau kampung halaman adalah
sebaik-baiknta tempat untuk menghibur diri, melepas lelah, melepas penat dari
desakan angkara murkan kesibukan sebagai seorang pelajar tingkat maha. Jika
surga dikatakan sebaik-baiknya tempat yang dapat memberikan kesejukan diri, maka
mungkin bagi Wulan rumah adalah surga itu. Karuan saja, seperti kata pepatah
arab "baitiiy jannatiiy", rumahku adalah surgaku!
Toh,
memang benar begitu adanya. Nyaris setiap weekend, Wulan memutuskan untuk
pulang ke Wonosari. Rumah, dalam pandangan Wulan adalah sebaik-baiknya tempat
kembali. Toh, setelah melepaskan penat dan lelah di rumah selama beberapa hari,
Wulan kembali ke aktivitas studinya membawa semangat baru dan harapan baru.
Ya,
sekurang-kurangnya begitulah salah satu cara cerdas seorang Wulan menjaga
konsistensi dirinya selama menyandang predikat sebagai seorang mahasiswi.
Penulis
kemudian berpikir sembari mengajukan sebuah pertanyaan, apakah Wulan pernah
berpikir bahwa menghabiskan waktu berlibur bersama teman-temannya selain pulang
kampung?
Mungkin
pernah terbesit keinginan semacam itu. Akan tetapi sepertinya dia belum sempat
karena waktu libur yang didapatkannya tak lebih dari tiga hari. Bahkan suatu
ketika dia pernah berkata, waktu luangnya hanya ada di akhir-akhir Januari.
Mungkin pada saat itu Wulan akan menghabiskan waktu senggangnya dengan cara
lain selain pulang ke Wonosari melulu. Hehehe.! Lanjut.....