Friday 2 October 2015

Jokowi Hendak Putus Hubungan dengan AS

Presiden RI Joko Widodo sejak awal mencalonkan diri sebagai presiden sudah kelihatan keberpihakannya kepada siapa. China. Bahkan rumornya, bandar Jokowi adalah para elite dan bos-bos negara Tirai Bambu. Rumor.

Keberpihakan Jokowi terhadap China bukan tanpa alasan. Pasalnya, Jokowi hendak melepas cengkeraman Amerika Serikat yang telah mengakar sejak Indonesia merdeka, utamanya pasca lengsernya Soekarno. Soeharto digadang-gadang sebagai orang titipan AS. Jokowi hendak memutus mata rantai dominasi AS terhadap Indonesia.

Caranya, berpaling ke China. Upaya Jokowi menohok memang. Berbagai proyek infrastruktur pemerintahan Jokowi nyaris seluruhnya melibatkan negara Tirai Bambu. Termasuk proyek terbaru tentang pengadaan kereta cepat yang baru saja dimenangkan China, padahal sebelumnya tersiar kabar Jepang lah yang akan menggarap proyek tersebut.

Salahkah Jokowi? Tidak. Upaya Jokowi adalah sikap politik. Menjalin kerjasama intens dengan China adalah jawaban Jokowi terhadap kritikan berbagai kalangan selama ini tentang keterlibatan AS di Indonesia selama berpuluh-puluh tahun.

Kritikan tersebut justru dimanfatkan Jokowi secara politik untuk mendekat ke China sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh besar di kawasan Asia.
Disqus Comments