Friday 15 April 2016

Percuma Kritik Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias Zhōng Wànxué tampil sebagai sosok paling populer kini. Tampil sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi, Ahok menjadi buah bibir segenap kalangan.

Ahok populer justru bukan karena prestasinya melainkan sikap dan ucapan kontroversialnya yang terus jadi bulan-bulanan sejumlah media mainstream. Teranyar, Ahok terang-terangan berani melawan BPK dan KPK.

Oleh sebagian kalangan, sikap Ahok dinilai benar dan bagus. Tetapi sebagian lain sewot dan gusar serta menilai eks bupati Belitung Timur itu sebagai sosok yang arogan dan angkuh serta tak beradab. Siapa sebenarnya Ahok yang tampak begitu berani sekali itu? Ahok mengaku tidak masalah orang yang menganggap dirinya arogan. Mengapa begitu? Aduhai bung, Ahok itu bukan orang sembarangan. 

Di belakang Ahok sejumlah tokoh berdiri tegap dan kokoh. Mereka akan melakukan apapun demi keselamatan Ahok. Hanya Tuhan saja yang mampu mengerdilkan dan menghinakan Ahok, selain Tuhan, tidak ada. Percaya saja pada celotehan kotor saya ini. Salah pun, Ahok pasti dinilai benar, apalagi benar, ya tambah benar. Terus piye? Nah, opini ini memang perlu penjelasan lebih lanjut agar tak jatuh pada fitnah dan asumsi belaka.

Ceritanya panjang sekali kalau bicara tentang sosok Ahok, harus membuka lagi lembaran sejarah masa lalu Indonesia, setidaknya dimulai sejak Orde Baru. Saya sendiri awalnya begitu kagum dan optimis dengan Ahok. Namun, lama-kelamaan karena latar belakang saya adalah seorang mantan aktivis mahasiswa, jadi akhirnya saya memilih untuk berpikir dan bersikap kritis terhadap Ahok yang begitu besar popularitasnya itu.

Akhirnya, saya melakukan sejumlah penelusuran, dimulai dari sejarah para pemain yang malang melintang di kursi kekuasaan. Sejumlah variabel saya temukan yang akhirnya ditemukan sebuah kesimpulan bahwa Ahok adalah orang kuat, ada kekuatan besar berdiri di belakang Ahok. Mereka bahkan tak rela kalau sampai Ahok gagal menjadi seorang pejabat negara, sekurang-kurangnya gubernur DKI Jakarta.

Saya buka satu, pemilik perusahaan Agung Podomoro Land adalah satu dari sekian pembela Ahok. Selebihnya, ada yang lebih besar lagi. Ya, para konglomerat-konglomerat itu. Nanti kita ulas lebih lanjut. BACA: Yusril: Ahok Adalah Pemimpin yang Tidak Taat Hukum
Disqus Comments